Kamis, 20 September 2012

portofolio


PENILAIAN PORTOFOLIO













Disusun  Oleh :
1.      Eva Fatwa
2.      Nurhasanah
3.      Siti Barokah

Tarbiyah / Tadris IPA Bio - B / VI






INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SYEKH NURJATI CIREBON
2012

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam evaluasi terhadap suatu program, seringkali gambar bisa mewakili ratusan kata. Evaluasi Portofolio sering diibaratkan sebagai satu album photo dari suatu kegiatan yang merekam aktivitas program dan para partisipannya. Portofolio ini juga sering dianggap sebagai suatu ‘showcases’ bagi orang-orang yang tertarik atau memerlukan untuk mendapatkan gambaran mengenai program tersebut.Bagi dunia pendidikan, penilaian portofolio cukup sering digunkan untuk mendokumentasikan kemajuan dan pencapaian masing-masing siswa.Penilaian portofolio jika dilakukan secara benar dan sistematis dapat menjadi alat pengukur praktek, prosedur, dan keluaran yang lebih baik jika dibandingkan alat pengukuran tradisional.
Penilaian Portofolio merupakan perluasan dari penilaian ‘test score’ dengan memasukkan substansi deskripsi dari apa yang dapat dilakukan siswa dan apa yang dialami siswa. Dasarnya adalah siswa dapat mendemonstrasikan apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang mereka ketahui. Dalam penilaian portofolio ini, informasi dikumpulkan melalui berbagai sumber, dengan berbagai metoda, dan dalam beberapa titik waktu dari suatu rentang waktu. Isi portofolio , atau yang sering disebut artifak, bisa terdiri dari gambar, photo, tulisan atau hasil kerja lain, disket komputer, dan juga termasuk salinan nilai test khusus. Sumber data bisa dari orang tua, staf, atau anggota lain dilingkungan sekolah dan lingkungan belajar siswa.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa dasar pemikiran penilaian portofolio?
2.      Apa pengertian penilaian portofolio?
3.      Apa tujuan dan fungsi penilaian portofolio?
4.      Bagaimana prinsip-prinsip penilaian portofolio?
5.      Bagaimana karakteristik penilaian portofolio?
6.      Apa sajakah jenis-jenis penilaian portofolio?
7.      Bagaimana pedoman penerapan penilaian portofolio?
8.      Bagaimana perbedaan tes dan penilaian portofolio?
9.      Apa kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui dasar pemikiran penilaian portofolio
2        Mengetahuipengertian penilaian portofolio
3        Mengetahui tujuan dan fungsi penilaian portofolio
4        Mengetahui prinsip-prinsip penilaian portofolio
5        Mengetahui karakteristik penilaian portofolio
6        Mengetahui jenis-jenis penilaian portofolio
7        Mengetahui pedoman penerapan penilaian portofolio
8        Mengetahui perbedaan tes dan penilaian portofolio
9        Mengetahui kelebihan dan kekurangan penilaian portofolio
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Dasar Pemikiran
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Portofolio sebagai salah satu bentuk penilaian berbasis kelas yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang telah dilakukan selama ini. Oleh sebaba itu penilaian portofolio harus dilakukan secara akurat dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti autentik yang dimiliki oleh peserta didik.
Pada penilaian portofolio, guru dapat memberikan penjelasan tentang perkembangan prestasi  belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik secara gamblang dan menyeluruh. Zainal Arifin (2006) mengemukakan, bahwa konsep guru tentang evaluasi pada dasarnya merupakan manifestasi dari kebiasaan dan pengalaman pelajaran. Sudah saatnya guru berkiblat dengan pendekatan dan model penilaian yang lebih modern, seperti penilaian penampilan, penilaian autentik, dan penilaian portofolio. Guru harus memilih strategi yang jitu untuk menilai peserta didik sesuai dengan kemampuannya  yang sesungguhnya.

2.2  Pengertian Penilaian Portofolio
Istilah portofolio pertama kali dikemukakan oleh kalangan potografer dan artis. Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari, baik di kelas, di halaman sekolah atau di luar sekolah.
Menurut para ahli, portofolio memiliki beberapa pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang sebagai metode/teknik/cara. Penilaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian yang lain. Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didk dalam membangun dan merefleksikan suatu tugas/karya melalui pengumpulan bahan-bahan yang relevan dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik.
Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya.
Popham (1994) menjelaskan, penilaian portofolio merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Dalam sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk tiap-tiao peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil belajar mereka selama mengikuti proses pembelajaran.  
Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan serta prestasi akademik peserta didik dalam periode tersebut. Selain dapat digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru untuk menilai kebutuhan, minat, kemampuan akademik, dan karakteristik peserta didik secara perorangan.

2.3  Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
2.3.1   Tujuan Penilaian Portofolio
Pada hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan penialaian tersebut.
Dalam portofolio banyak digunakan tes tertulis (paper and pencil test), project, product, dan catatan kemampuan (records of performance). S.Surapranata dan M. Hatta (2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu: menghargai perkembangan yang dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung, memberi perhatian pada prestasi peserta didik yang terbaik, merefleksikan kesanggupan mengambil risiko dan melakukan eksperimentasi, meningkatkan efektivitas proses pembelajaran, bertukar informasi dengan orang tua/wali peserta didik dan guru lain, membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri, membantu peserta didik merumuskan tujuan.[1]
Tujuan portofolio ditetapkan berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai beberapa tujuan antara lain :
1.      Menghargai perkembangan yang di alami siswa
2.      Mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung
3.      Memberi perhatian pada prestasi kerja siswa yang terbaik
4.     Merefleksikan kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimental
5.      Meningkatkan efektifitas proses pengajaran
6.      Bertukar informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain
7.      Membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
8.      Meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri
9.      Membantu siswa dalam merumuskan tujuan[2]

2.3.2   Fungsi Penilaian Portofolio
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan sumber informasi untuk guru dan siswa.Portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa.Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Fungsi penilaian portofolio, yaitu:
a.       Portofolio sebagai informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, dan inovasi pembelajaran.
b.      Portofolio sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dn menunjukkan hasil kerja mereka.
c.       Portofolio senagai alat penilaian autentik.
d.      Portofolio sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self assessment. Peserta mempunyai kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri.

Direktorat PLP Ditjen Dikdasemen-Depdiknas (2003) mengemukakan bahwa penilain portofolio dapat digunakan untuk:
a.       Memperlihatkan perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu.
b.      Menunjukkan suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik dan isu yang diberikan.
c.       Mendemonstrasikan perbedaan bakat.
d.      Mendemonstrasikan kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara orisinal.
e.       Mendokumentasikan kegiatan selama periode waktu tertentu.
f.       Mendemonstrasikan kemampuan menampilkan suatu karya seni
g.      Mendemonstrasikan kemampuan mengintegrasikan teori dan praktik.
h.      Merefleksikan nilai-nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.

2.4  Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio
Direktorat PLP Ditjen Dikdasemen-Depdiknas (2003) mengemukakan pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperlihatkan prinsip-prinsip: mutual trust, cofidentiality, joint ownership, satisfaction, and relavance.
Mutual trust (saling mempercayai), artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun antarpeserta didik. Confidentiality(kerahasiaan bersama), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun. Joint ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik pemyimpanannya maupun penempatannya. Satisfaction (kepuasan), artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, komopetensi dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik gur, orang tua maupun peserta didik. Relevance (kesesuaian), artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar, dn indikator yang diharapkan.
Selain  itu juga S.Surapranata dan M.Hatta (2004) menambahkan 3 prinsip, yaitu: penciptaan budaya mengajar, refleksi bersama, serta proses dan hasil.



2.5  Karakteristik Penilaian Portofolio
Kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa hasil pekerjaan peserta didik yang dinilai melalui penilaian porofolio adalah hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam di mensi proses, tetapi juga dimensi produk.
Melalui penilaian portofolio, peserta didik dapat memantau perkembangan kemampuannya secara mandiri, menunjukkan cara belajar yang berbeda antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya, menunjukkan kualitas hasil pekerjaannya, menunjukkan kelebihan yang mereka miliki, mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan memotivasi dirinya untuk lebih giat melakukan kegiatan belajar, memberikan peluang yang besar bagi peserta didik untuk melakukan dialog dengan guru dan orang tuanya secara intensif tentang kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Barton dan Collins dalam S.Surapranata dan M.Hatta (2004) terdapat beberapa karakter esensial penlaian portofolio, yaitumultisumber, autentik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan dan beragam tujuan.
Multisumber dimaksudkan bakwa pelaksanaan penilaian portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta didik, guru, orang tua masyarakat, dan sumber lainnya, seperti gambar, lukisan, jurnal, video tape, baik secara tertulis maupun tindakan. Sumber yang dimaksud haruskah autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak di capai.
Selain itu, penilaian portofolio menuntut adanya pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta didik. Sumber harus dipilih secara selektif dan harus jelas, baik jenis teknik, prosedur maupun kopmetensi yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetapi juga peserta didik. Dalam pelaksanaannya, antara peserta didik di kelas dengan kehidupan nyata harys terintegrasi. Artinya, penilaian portofolio tidak terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat megaitkan antara kemampuan yang diperolehnya dengan kenyataan sehari-hari.
Hal yang sangat penting dalam penilian portofolio adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua sumber yang dikumpulkan guru. Pelaksanaan portofolio bukan hanya mengaju pada kompetensi harus dikuasai oleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain yang bermanfaat bgi program pembelajaran.[3]

2.6  Jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberikan pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Apabila dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok. Portofolio perorangan merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik secara perorangan, sedangkan portofolio kelompok merupakan kumpulan hasil karya kelompok peserta didik atau kelas tertentu.
Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.

1)      Portofolio Proses
Portofolio proses menunjukkan kegiatan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator yang telah ditetapkan dalam kurikulum, serta menunjukkan semua hasil dari awal sampai dengan akhir selama kurun waktu tertentu. Tujuan menggunakan portofolio proses adalah untuk membantu peserta didik mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar.
Dalam portofolio proses, guru dapat menyajikan berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda kepada peserta didik. Peserta didik boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru juga dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik atau peserta didik diajak bekerja sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu.
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio kerja
(working portofolio), yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih fakta-fakta peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan, dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan informasi tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengolah kerja, merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan, dan menetapkan tujuan dan arahan. Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing.

2)      Portofolio Produk
Penilaian porofolio ini hanya menekankan pada penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar, dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar, serta menunjukan fakta-fakta yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan fakta-fakta tersebut diperoleh. Tujuan portofolio produk adalah untuk mendokumentasikan dan merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh portofolio produk adalah portofolio tampilan (show portofolio), dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio).

a.      Portofolio Tampilan
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan kepada umum. Portofolio ini sangat bermanfaat jika guru ingin mengetahui kemampuan peserta didik yang sesungguhnya dan hingga mana ketetapan isi portofolio mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan.
Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio tampilan adalah signifikasi materi, pemahaman, argumentasi, responsifness, dan kerja sama kelompok.
b.      Portofolio Dokumentasi
Portofolio ini digunakan untuk memilih fakta-fakta peserta didik yang sesuai dengan komoetensi dan akan dijadikan dasar penilaian. Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk mengetahui kemajuan hasil belajar. Indikator penilaian dokumen itu, antara lain: kelengkapan, kejelasan, akurasi informasi yang didapat, dukungan data, kebermaknaan data grafis, dan kualifikasi dokumen.

2.7  Pedoman Penerapan Penilaian Portofolio
2.7.1        Pedoman Penerapan
Dalam penerapan portofolio, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
a.    Menerapkan pembelajaran siswa
b.    Memperjelas apa yang dikerjakan oleh siswa
c.    Memisahkan dan membedakan dokumen komulatif siswa
d.    Mengamati pekerjaan siswa yang tersirat dan tersurat dalam kegiatan

2.7.2        Tahap-Tahap Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada 6 tahap untuk menggunakan sebuah sistem portofolio (six steps for crafting a portofolio system), yaitu: mengidentifikasi tujuan dan fokus portofolio, menidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai, mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum. Berikut ini penjelasan dari tahapan-tahapannya :
1.      Menentukan tujuan dan fokus portofolio
Dapat dilakukan dengan mengetahui alasan dilakukannya portofolio, tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum, alat penilaian yang tepat untuk menilai ujian yang telah ditetapkan, menentukan fokus hasil pekerjaan yang baik seperti pertumbuhan dan kemajuan belajar atau sebaliknya, penggunaan portofolio apakah untuk formatif, sumatif, diagnostik atau keduanya, dan siapa yang dilibatkan dalam menentukan tujuan, fokus, dan pengaturan portofolio.
2.      Menentukan isi portofolio
Isi portofolio harus menunjukkan kemampuan peserta didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
3.      Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas, baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang diharapkan.
4.      Menyusun format penilaian
Format penilaian harus mengacu pada tujuan. Format penilaian banyak modelnya, salah satunya bisa menggunakan model skala dengan tiga kriteria, seperti: baik, cukup, kurang.
    
2.7.3     Bahan-Bahan Penilaian Porofolio
Bahan penilaian portofolio diambil dari hasi pekerjaan peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, klipping, hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan dan hal-hal yang menyangkut pribadi peserta didik. Selain itu, bahan penilaian portofolio dapat diperoleh dari alat-alat audio visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan penilaian portofolio, yaitu:
1.      Penghargaan yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti sertfikat hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan.
2.      Hasil pekarjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), klipping, gambar, hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.
3.      Catatan/laporan dari orang tua pesera didik atau teman sekelas.
4.      Catatan pribadi peserta didik, seperti: bukti kehadiran, hail prestasi, catatan-catatan kejadian khusus dan daftar kehadiran.
5.      Bahan-bahan lain yang relevan
6.      Alat-alat audio visual, video atau disket.
2.8  Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat dari hasil kerja siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan dengan proses kegiatan belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio dan tes sebagai alat evaluasi adalah sebagai berikut:[4]
No
Tes
Portofolio
1.
Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja yang berkaitan denga kinerja yang dinilai.
2.
Yang menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsung selama proses pembelajaran.
3.
Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
4.
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama terutama antara guru, siswa dan orang tua).
Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.
5.
Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu tujuan.
Siswa menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
6.
Yang mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya pencapaian.
Yang mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi kemajuan, usaha, dan pencapaian.
7.
Terpisah antara kegiatan pembelajaran, testing dan pengajaran.
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan pembelajaran.


2.9  Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan penilaian portofolio. Adapun kelebihan penilaian portofolio sebagai berikut:
1.      Dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
2.      Membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik.
3.      Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.
4.      Meningkatkan peran serta peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
5.      Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.
6.      Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogenantara peserta didik yang pandai dan kurang pandai.

Sedangkan kekurangan dari penilaian portofolio diantaranya sebagai berikut:
1.      Membutuhkan waktu dan kerja ekstra.
2.      Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan bentuk penilaian yang lain.
3.      Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat perhatian.
4.      Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.
5.      Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan pesesrta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
6.      Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
7.      Dapat  Menjebak pesrta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap dan detail.[5]























Contoh format untuk siswa dan guru sebagai berikut :[6]

MATA PELAJARAN : …………….
NILAI
AKHIR
1
2
3
4





NAMA            : ……….
KELAS           : ……….
ALAMAT       : ………..

NO
Hari/tgl
Jenis kegiatan
teknologi
tanggapan
paraf
1
Senin
12-03-2012
Membaca Koran/ mjalah/tabloid
-
Terjadi disintegrasi bangasa

2
Selasa
13-03-2012
Wawancara dengan orang tua, tokoh masyarakat/agama
Tape recorder
Baru pertama kali melakukan wawncara, dan hasilnya memuaskan

3
senin
19-03-2012
Diskusi dengan teman sekelas
-


4
Sabtu
24-03-2012
Mengikuti lomba pidato/debat antar sekolah
-
Masuk semi final

5
Minggu
25-03-2012
Mengikuti kegiatan lingkungan keluarga, yaitu…
-
Lebih sadar akan pentingnya disiplin




FORMAT PORTOFOLIO PENILAIAN/ASESMEN
(PEDOMAN GURU)
NILAI
AKHIR
1
2
3
4





NAMA            : ………
KELAS           : ……….
ALAMAT       : ……….

no
Aktivitas siswa
Aspek penilaian
nilai
Tanda tangan
ket
siswa
guru
1.
·   Mencari isu di masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan segera
·   Membuat laporan penelitian/ tugas
·   Mempresentasikan hasil
·   Mengobservasi masalah secara langsung melalui berbagai sumber
Signitifikasi :
Berapa besar tingkat maknaan yang dilakukan siswa berkaitan dengan mata pelajaran
Pemahaman :
Seberapa besar tingkat pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan
Argumentasi :
Seberapa besar alas an yang dikemukakan siswa terhadap aktifitas yang dilakukan
Kejelasan :
·         Terorganisir dengan baik
·         Tertulis dengan baik





Catatan : Format yang dibuat sebagai contoh, guru bersama siswa dapat membuat sesuai dengan situasi, kondisi, dan kemampuan serta lingkungan belajarnya
BAB III
 PENUTUP
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model baru yang diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pada hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat.Sedangkan penilaian portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa. Jenis portofolio dilihat dari sistem, dapat dibagi menjadi dua, yaitu portofolio proses dan portofolio produk.
Menurut S.Surapranata dan M.Hatta (2004) prinsip penilaian portofolio, yaitu: penciptaan budaya mengajar, refleksi bersama, serta proses dan hasil. Penilaian portofolio memiliki  kelebihan dan kekurangannya. Adapun kelebihan penilaian portofolio yaitu mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran. Sedangkan kekurangan dari penilaian portofolio yaitu penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan pesesrta didik yang belum mengetahui dan memahaminya












DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Penilian Portofolio. http:///G:/makalah-penilaian-portofolio.htmlakses tanggal 15 Maret 2012.
Arifin,Zainal.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung;PT. Remaja Rosda Karya
Badarudin.2012. Penilaian Portofolio.http://ayahalby.wordpress.com/penilaian-portofolio/ Akses tanggal 20 Februari 2012
Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: Genesindo.
Fajar,Arnie.2004.Portofolio.Bandung;PT. Remaja Rosdakarya.
Sahudi.2012. Fungsi dan tujuan Penilaian Portofoliohttp://id.shvoong.com/-fungsi-dan-tujuan-penilaian-portofolio/#ixzz1n1ZCgrRE akses tanggal 14 Maret 2012.
Nitko, A.J. 1995. Educational Assessment Of Students (2nd Ed.). Englewood Cliffs, NJ: Merrill.
Puckett, M.B. & Black, J.K. 1994.Authentic Assessment Of The Young Child. New York: Macmillan College.
Widoyoko, Eko putro.2009. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta : Pustaka Pelajar





[1]Zainal, Arifin. Evaluasi Pembelajaran.Bandung;PT. Remaja Rosda Karya. 2009 (hal116)

[3]Badarudin.2012. Penilaian Portofolio.http://ayahalby.wordpress.com/penilaian-portofolio/
[4]Eko putro Widoyoko,.Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2009

[5]Zainal, Arifin.Evaluasi Pembelajaran.Bandung;PT. Remaja Rosda Karya. 2009. (hal )

[6]Arnie, Fajar.Portofolio.Bandung;PT. Remaja Rosdakarya.2004 (hal 94-97)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar