PENILAIAN
PORTOFOLIO
Disusun Oleh :
1.
Eva Fatwa
2.
Nurhasanah
3.
Siti Barokah
Tarbiyah / Tadris IPA Bio - B / VI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN
)
SYEKH NURJATI CIREBON
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam evaluasi terhadap suatu program, seringkali
gambar bisa mewakili ratusan kata. Evaluasi Portofolio sering diibaratkan
sebagai satu album photo dari suatu kegiatan yang merekam aktivitas program dan
para partisipannya. Portofolio ini juga sering dianggap sebagai suatu
‘showcases’ bagi orang-orang yang tertarik atau memerlukan untuk mendapatkan
gambaran mengenai program tersebut.Bagi dunia pendidikan, penilaian portofolio
cukup sering digunkan untuk mendokumentasikan kemajuan dan pencapaian
masing-masing siswa.Penilaian portofolio jika dilakukan secara benar dan
sistematis dapat menjadi alat pengukur praktek, prosedur, dan keluaran yang
lebih baik jika dibandingkan alat pengukuran tradisional.
Penilaian Portofolio merupakan perluasan dari
penilaian ‘test score’ dengan memasukkan substansi deskripsi dari apa yang
dapat dilakukan siswa dan apa yang dialami siswa. Dasarnya adalah siswa dapat
mendemonstrasikan apa yang dapat mereka lakukan dan apa yang mereka ketahui.
Dalam penilaian portofolio ini, informasi dikumpulkan melalui berbagai sumber,
dengan berbagai metoda, dan dalam beberapa titik waktu dari suatu rentang
waktu. Isi portofolio , atau yang sering disebut artifak, bisa terdiri dari
gambar, photo, tulisan atau hasil kerja lain, disket komputer, dan juga
termasuk salinan nilai test khusus. Sumber data bisa dari orang tua, staf, atau
anggota lain dilingkungan sekolah dan lingkungan belajar siswa.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa dasar pemikiran penilaian
portofolio?
2.
Apa pengertian penilaian
portofolio?
3.
Apa tujuan dan fungsi penilaian
portofolio?
4.
Bagaimana prinsip-prinsip
penilaian portofolio?
5.
Bagaimana karakteristik
penilaian portofolio?
6.
Apa sajakah jenis-jenis
penilaian portofolio?
7.
Bagaimana pedoman penerapan
penilaian portofolio?
8.
Bagaimana perbedaan tes dan
penilaian portofolio?
9.
Apa kelebihan dan kekurangan
penilaian portofolio?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui dasar pemikiran
penilaian portofolio
2
Mengetahuipengertian penilaian
portofolio
3
Mengetahui tujuan dan fungsi
penilaian portofolio
4
Mengetahui prinsip-prinsip
penilaian portofolio
5
Mengetahui karakteristik
penilaian portofolio
6
Mengetahui jenis-jenis penilaian
portofolio
7
Mengetahui pedoman penerapan
penilaian portofolio
8
Mengetahui perbedaan tes dan
penilaian portofolio
9
Mengetahui kelebihan dan kekurangan
penilaian portofolio
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Dasar Pemikiran
Penilaian portofolio sebagai suatu penilaian model
baru yang diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu mempunyai maksud
dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Portofolio sebagai salah satu bentuk penilaian berbasis kelas yang mempunyai
fungsi dan peran yang sangat strategis untuk menutupi kelemahan penilaian yang
telah dilakukan selama ini. Oleh sebaba itu penilaian portofolio harus
dilakukan secara akurat dan objektif serta mendasar pada bukti-bukti autentik
yang dimiliki oleh peserta didik.
Pada penilaian portofolio, guru dapat memberikan
penjelasan tentang perkembangan prestasi
belajar peserta didik kepada orang tua peserta didik secara gamblang dan
menyeluruh. Zainal Arifin (2006) mengemukakan, bahwa konsep guru tentang evaluasi
pada dasarnya merupakan manifestasi dari kebiasaan dan pengalaman pelajaran.
Sudah saatnya guru berkiblat dengan pendekatan dan model penilaian yang lebih
modern, seperti penilaian penampilan, penilaian autentik, dan penilaian
portofolio. Guru harus memilih strategi yang jitu untuk menilai peserta didik
sesuai dengan kemampuannya yang
sesungguhnya.
2.2
Pengertian Penilaian Portofolio
Istilah portofolio pertama kali dikemukakan oleh
kalangan potografer dan artis. Dalam dunia pendidikan, portofolio dapat digunakan
guru untuk melihat perkembangan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan
kumpulan hasil karya sebagai bukti dari suatu kegiatan pembelajaran. Portofolio
dapat digunakan oleh peserta didik untuk mengumpulkan semua dokumen dari ilmu
pengetahuan yang telah dipelajari, baik di kelas, di halaman sekolah atau di
luar sekolah.
Menurut para ahli, portofolio memiliki beberapa
pengertian. Ada yang memandang sebagai benda/alat, dan ada pula yang memandang
sebagai metode/teknik/cara. Penilaian portofolio berbeda dengan jenis penilaian
yang lain. Penilaian portofolio adalah suatu pendekatan atau model penilaian
yang bertujuan untuk mengukur kemampuan peserta didk dalam membangun dan
merefleksikan suatu tugas/karya melalui pengumpulan bahan-bahan yang relevan
dengan tujuan dan keinginan yang dibangun oleh peserta didik.
Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk lebih banyak terlibat, dan
peserta didik sendiri dapat dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan
kemampuan yang telah diperolehnya.
Popham (1994) menjelaskan, penilaian portofolio
merupakan penilaian secara berkesinambungan dengan metode pengumpulan informasi
atau data secara sistematik atas hasil pekerjaan peserta didik dalam kurun
waktu tertentu. Dalam sistem penilaian portofolio, guru membuat file untuk
tiap-tiao peserta didik, berisi kumpulan sistematis atas hasil belajar mereka
selama mengikuti proses pembelajaran.
Data yang terkumpul dari waktu ke waktu ini
kemudian digunakan oleh guru untuk menilai dan melihat perkembangan kemampuan
serta prestasi akademik peserta didik dalam periode tersebut. Selain dapat
digunakan untuk memantau perkembangan peserta didik dan mendiagnosis kesulitan
belajar peserta didik, penilaian portofolio juga sangat bermanfaat bagi guru
untuk menilai kebutuhan, minat, kemampuan akademik, dan karakteristik peserta
didik secara perorangan.
2.3
Tujuan dan Fungsi Penilaian Portofolio
2.3.1 Tujuan
Penilaian Portofolio
Pada hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah
untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang perkembangan peserta didik
secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang akurat. Tujuan portofolio
ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan
penialaian tersebut.
Dalam portofolio banyak digunakan tes tertulis (paper and pencil test), project, product, dan catatan kemampuan
(records of performance).
S.Surapranata dan M. Hatta (2004) mengemukakan penilaian portofolio dapat
digunakan untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu: menghargai perkembangan yang
dialami peserta didik, mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung,
memberi perhatian pada prestasi peserta didik yang terbaik, merefleksikan
kesanggupan mengambil risiko dan melakukan eksperimentasi, meningkatkan
efektivitas proses pembelajaran, bertukar informasi dengan orang tua/wali
peserta didik dan guru lain, membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri
positif pada peserta didik, meningkatkan kemampuan melakukan refleksi diri,
membantu peserta didik merumuskan tujuan.[1]
Tujuan portofolio ditetapkan
berdasarkan apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan menggunakan jenis
portofolio. Dalam penilaian di kelas, portofolio dapat digunakan untuk mencapai
beberapa tujuan antara lain :
1. Menghargai
perkembangan yang di alami siswa
2. Mendokumentasikan proses
pembelajaran yang berlangsung
3. Memberi perhatian
pada prestasi kerja siswa yang terbaik
4. Merefleksikan
kesanggupan mengambil resiko dan melakukan eksperimental
5.
Meningkatkan
efektifitas proses pengajaran
6.
Bertukar
informasi dengan orang tua wali siswa dan guru lain
7.
Membina
dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada siswa
8.
Meningkatkan
kemampuan melakukan refleksi diri
2.3.2 Fungsi
Penilaian Portofolio
Portofolio tidak hanya
merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan siswa, tetapi juga merupakan
sumber informasi untuk guru dan siswa.Portofolio berfungsi untuk mengetahui
perkembangan pengetahuan siswa.Portofolio memberikan bahan tindak lanjut dari
suatu pekerjaan yang telah dilakukan siswa sehingga guru dan siswa
berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya.
Fungsi penilaian portofolio, yaitu:
a.
Portofolio
sebagai informasi bagi guru dan orang tua untuk mengetahui pertumbuhan dan
perkembangan kemampuan peserta didik, tanggung jawab dalam belajar, dan inovasi
pembelajaran.
b.
Portofolio
sebagai alat pembelajaran merupakan komponen kurikulum, karena portofolio
mengharuskan peserta didik untuk mengoleksi dn menunjukkan hasil kerja mereka.
c.
Portofolio senagai
alat penilaian autentik.
d.
Portofolio
sebagai sumber informasi bagi peserta didik untuk melakukan self assessment. Peserta mempunyai
kesempatan yang banyak untuk menilai diri sendiri.
Direktorat PLP Ditjen Dikdasemen-Depdiknas (2003)
mengemukakan bahwa penilain portofolio dapat digunakan untuk:
a.
Memperlihatkan
perkembangan pemikiran atau pemahaman siswa pada periode waktu tertentu.
b.
Menunjukkan
suatu pemahaman dari beberapa konsep, topik dan isu yang diberikan.
c.
Mendemonstrasikan
perbedaan bakat.
d.
Mendemonstrasikan
kemampuan untuk memproduksi atau mengkreasi suatu pekerjaan baru secara
orisinal.
e.
Mendokumentasikan
kegiatan selama periode waktu tertentu.
f.
Mendemonstrasikan
kemampuan menampilkan suatu karya seni
g.
Mendemonstrasikan
kemampuan mengintegrasikan teori dan praktik.
h.
Merefleksikan
nilai-nilai individual atau pandangan dunia secara lebih luas.
2.4
Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio
Direktorat PLP Ditjen Dikdasemen-Depdiknas (2003)
mengemukakan pelaksanaan penilaian portofolio hendaknya memperlihatkan
prinsip-prinsip: mutual trust,
cofidentiality, joint ownership, satisfaction, and relavance.
Mutual
trust (saling mempercayai),
artinya jangan ada saling mencurigai antara guru dengan peserta didik maupun
antarpeserta didik. Confidentiality(kerahasiaan
bersama), artinya guru harus menjaga kerahasiaan semua hasil pekerjaan peserta
didik dan dokumen yang ada, baik perseorangan maupun kelompok, tidak boleh
diberikan atau diperlihatkan kepada siapapun. Joint ownership (milik bersama), artinya semua hasil pekerjaan
peserta didik dan dokumen yang ada harus menjadi milik bersama antara guru dan
peserta didik karena itu harus dijaga bersama, baik pemyimpanannya maupun
penempatannya. Satisfaction (kepuasan),
artinya semua dokumen dalam rangka pencapaian standar kompetensi, komopetensi
dasar, dan indikator harus dapat memuaskan semua pihak, baik gur, orang tua
maupun peserta didik. Relevance (kesesuaian),
artinya dokumen yang ada harus sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi
dasar, dn indikator yang diharapkan.
Selain itu
juga S.Surapranata dan M.Hatta (2004) menambahkan 3 prinsip, yaitu: penciptaan
budaya mengajar, refleksi bersama, serta proses dan hasil.
2.5
Karakteristik Penilaian Portofolio
Kegiatan pembelajaran portofolio tidak hanya
terjadi di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Implikasinya adalah bahwa
hasil pekerjaan peserta didik yang dinilai melalui penilaian porofolio adalah
hasil pekerjaan peserta didik yang dilakukan baik di kelas maupun di luar kelas
sesuai dengan tuntutan kompetensi dasarnya, tidak hanya dalam di mensi proses,
tetapi juga dimensi produk.
Melalui penilaian portofolio, peserta didik dapat
memantau perkembangan kemampuannya secara mandiri, menunjukkan cara belajar
yang berbeda antara seorang peserta didik dengan peserta didik lainnya,
menunjukkan kualitas hasil pekerjaannya, menunjukkan kelebihan yang mereka
miliki, mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan memotivasi dirinya untuk
lebih giat melakukan kegiatan belajar, memberikan peluang yang besar bagi
peserta didik untuk melakukan dialog dengan guru dan orang tuanya secara
intensif tentang kelebihan dan kekurangannya.
Menurut Barton dan Collins dalam S.Surapranata dan
M.Hatta (2004) terdapat beberapa karakter esensial penlaian portofolio, yaitumultisumber,
autentik, dinamis, eksplisit, integrasi, kepemilikan dan beragam tujuan.
Multisumber dimaksudkan bakwa pelaksanaan
penilaian portofolio harus dilakukan dari berbagai sumber, seperti peserta
didik, guru, orang tua masyarakat, dan sumber lainnya, seperti gambar, lukisan,
jurnal, video tape, baik secara tertulis maupun tindakan. Sumber yang dimaksud haruskah
autentik dan berhubungan dengan program pembelajaran, kegiatan, standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator yang hendak di capai.
Selain itu, penilaian portofolio menuntut adanya
pertumbuhan dan perkembangan dari setiap peserta didik. Sumber harus dipilih
secara selektif dan harus jelas, baik jenis teknik, prosedur maupun kopmetensi
yang akan diukur. Kejelasan yang dimaksud bukan hanya untuk guru, tetapi juga
peserta didik. Dalam pelaksanaannya, antara peserta didik di kelas dengan
kehidupan nyata harys terintegrasi. Artinya, penilaian portofolio tidak
terlepas dari kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat megaitkan antara
kemampuan yang diperolehnya dengan kenyataan sehari-hari.
Hal yang sangat penting dalam penilian portofolio
adalah adanya rasa memiliki bagi setiap peserta didik terhadap semua sumber
yang dikumpulkan guru. Pelaksanaan portofolio bukan hanya mengaju pada
kompetensi harus dikuasai oleh peserta didik, tetapi juga tujuan-tujuan lain
yang bermanfaat bgi program pembelajaran.[3]
2.6
Jenis Penilaian Portofolio
Jenis penilaian portofolio akan memberikan
pemahaman tentang perlunya penggunaan penilaian portofolio secara bervariasi
sesuai dengan jenis kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik. Apabila
dilihat dari jumlah peserta didik, maka penilaian portofolio dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu portofolio perseorangan dan portofolio kelompok.
Portofolio perorangan merupakan kumpulan hasil kerja peserta didik secara
perorangan, sedangkan portofolio kelompok merupakan kumpulan hasil karya
kelompok peserta didik atau kelas tertentu.
Jika dilihat dari sistem, portofolio dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
portofolio proses dan portofolio produk.
1)
Portofolio Proses
Portofolio proses menunjukkan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
sekumpulan indikator yang telah ditetapkan dalam kurikulum, serta menunjukkan
semua hasil dari awal sampai dengan akhir selama kurun waktu tertentu. Tujuan
menggunakan portofolio proses adalah untuk membantu peserta didik
mengidentifikasi tujuan pembelajaran, perkembangan hasil belajar dari waktu ke
waktu, dan menunjukkan pencapaian hasil belajar.
Dalam portofolio proses, guru dapat menyajikan
berbagai macam tugas yang setara atau yang berbeda kepada peserta didik. Peserta
didik boleh memilih tugas-tugas yang dianggap cocok untuk mereka. Guru juga
dapat memutuskan apa yang harus dikerjakan peserta didik atau peserta didik
diajak bekerja sama dengan peserta didik lain dalam mengerjakan tugas tertentu.
Salah satu bentuk portofolio proses adalah portofolio
kerja
(working portofolio), yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih fakta-fakta peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan, dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan informasi tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengolah kerja, merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan, dan menetapkan tujuan dan arahan. Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing.
(working portofolio), yaitu bentuk yang digunakan untuk memilih fakta-fakta peserta didik, memantau kemajuan atau perkembangan, dan menilai peserta didik dalam mengelola kegiatan belajar mereka sendiri. Portofolio kerja bermanfaat bagi peserta didik terutama untuk memberikan informasi tentang bagaimana mengorganisasikan dan mengolah kerja, merefleksi dari pencapaiannya, memantau perkembangan, dan menetapkan tujuan dan arahan. Melalui portofolio kerja ini, guru dapat membantu peserta didik mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan masing-masing.
2)
Portofolio Produk
Penilaian porofolio ini hanya menekankan pada
penguasaan dari tugas yang dituntut dalam standar kompetensi, kompetensi dasar,
dan sekumpulan indikator pencapaian hasil belajar, serta menunjukan fakta-fakta
yang paling baik, tanpa memperhatikan bagaimana dan kapan fakta-fakta tersebut
diperoleh. Tujuan portofolio produk adalah untuk mendokumentasikan dan
merefleksikan kualitas prestasi yang telah dicapai. Contoh portofolio produk
adalah portofolio tampilan (show
portofolio), dan portofolio dokumentasi (documentary portofolio).
a.
Portofolio Tampilan
Portofolio bentuk ini merupakan sekumpulan hasil
karya peserta didik atau dokumen terseleksi yang dipersiapkan untuk ditampilkan
kepada umum. Portofolio ini sangat bermanfaat jika guru ingin mengetahui
kemampuan peserta didik yang sesungguhnya dan hingga mana ketetapan isi
portofolio mengacu pada kompetensi yang telah ditetapkan.
Aspek yang dinilai dalam bentuk portofolio
tampilan adalah signifikasi materi, pemahaman, argumentasi, responsifness, dan
kerja sama kelompok.
b.
Portofolio Dokumentasi
Portofolio ini digunakan untuk memilih fakta-fakta
peserta didik yang sesuai dengan komoetensi dan akan dijadikan dasar penilaian.
Model portofolio ini bermanfaat bagi peserta didik dan orang tua untuk
mengetahui kemajuan hasil belajar. Indikator penilaian dokumen itu, antara
lain: kelengkapan, kejelasan, akurasi informasi yang didapat, dukungan data,
kebermaknaan data grafis, dan kualifikasi dokumen.
2.7
Pedoman Penerapan Penilaian Portofolio
2.7.1
Pedoman Penerapan
Dalam
penerapan portofolio, beberapa hal berikut ini perlu diperhatikan:
a.
Menerapkan pembelajaran siswa
b.
Memperjelas apa yang dikerjakan oleh siswa
c.
Memisahkan dan membedakan dokumen komulatif siswa
d.
Mengamati pekerjaan siswa yang tersirat dan tersurat dalam
kegiatan
2.7.2
Tahap-Tahap Penilaian Portofolio
Menurut Anthoni J. Nitko (1996), ada 6 tahap untuk
menggunakan sebuah sistem portofolio (six
steps for crafting a portofolio system), yaitu: mengidentifikasi tujuan dan
fokus portofolio, menidentifikasi isi materi umum yang akan dinilai,
mengidentifikasi pengorganisasian portofolio, menggunakan portofolio dalam
praktik, evaluasi pelaksanaan portofolio, dan evaluasi portofolio secara umum.
Berikut ini penjelasan dari tahapan-tahapannya :
1. Menentukan tujuan dan fokus portofolio
Dapat dilakukan dengan mengetahui alasan
dilakukannya portofolio, tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum, alat
penilaian yang tepat untuk menilai ujian yang telah ditetapkan, menentukan
fokus hasil pekerjaan yang baik seperti pertumbuhan dan kemajuan belajar atau
sebaliknya, penggunaan portofolio apakah untuk formatif, sumatif, diagnostik
atau keduanya, dan siapa yang dilibatkan dalam menentukan tujuan, fokus, dan
pengaturan portofolio.
2. Menentukan isi portofolio
Isi portofolio harus menunjukkan kemampuan peserta
didik sesuai dengan kompetensi yang diharapkan.
3. Mengembangkan kriteria penilaian
Kriteria penilaian harus dirumuskan dengan jelas,
baik yang berhubungan dengan proses pembelajaran maupun hasil belajar yang
diharapkan.
4. Menyusun format penilaian
Format penilaian harus mengacu pada tujuan. Format
penilaian banyak modelnya, salah satunya bisa menggunakan model skala dengan
tiga kriteria, seperti: baik, cukup, kurang.
2.7.3 Bahan-Bahan
Penilaian Porofolio
Bahan penilaian portofolio diambil dari hasi pekerjaan
peserta didik, seperti lembar kerja siswa, hasil rangkuman, gambar, klipping,
hasil kerja kelompok, hasil tes, buku catatan dan hal-hal yang menyangkut
pribadi peserta didik. Selain itu, bahan penilaian portofolio dapat diperoleh
dari alat-alat audio visual, video atau disket. Secara keseluruhan, bahan-bahan
penilaian portofolio, yaitu:
1.
Penghargaan
yang diperoleh peserta didik, baik tertulis maupun lisan, seperti sertfikat
hasil lomba atau catatan guru tentang penghargaan lisan.
2.
Hasil
pekarjaan peserta didik, seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), klipping, gambar,
hasil ulangan, hasil kerja kelompok, dan hasil rangkuman.
3.
Catatan/laporan
dari orang tua pesera didik atau teman sekelas.
4.
Catatan
pribadi peserta didik, seperti: bukti kehadiran, hail prestasi, catatan-catatan
kejadian khusus dan daftar kehadiran.
5.
Bahan-bahan
lain yang relevan
6.
Alat-alat
audio visual, video atau disket.
2.8
Perbedaan Tes dan Penilaian Portofolio
Penilaian
portofolio memiliki kelebihan dalam beberapa hal, terutama lebih objektif dilihat
dari hasil kerja siswa yang dilakukannya, dan secara langsung berhubungan
dengan proses kegiatan belajar mengajar. Perbedaan antara penilaian portofolio
dan tes sebagai alat evaluasi adalah sebagai berikut:[4]
No
|
Tes
|
Portofolio
|
1.
|
Menilai siswa berdasarkan sejumlah tugas yang terbatas.
|
Menilai siswa berdasarkan seluruh tugas dan hasil kerja
yang berkaitan denga kinerja yang dinilai.
|
2.
|
Yang menilai hanya guru berdaarkan masuakan yang terbatas.
|
Siswa turut serta dalam menilai kemajuan yang dicapai
dalam penyelesaian berbagai tugas dan perkembangan yang berlangsung selama
proses pembelajaran.
|
3.
|
Menilai semua siswa dengan menggunakan satu kriteria.
|
Menilai setiap siswa berdasarkan pencapaian masing-masing
dengan mempertimbangkan juga faktor perbedaan individual.
|
4.
|
Proses penilaian tidak kolaboratif (tidak ada kerja sama
terutama antara guru, siswa dan orang tua).
|
Mewujudkan proses penilaian yang kolaboratif.
|
5.
|
Penilaian diri oleh siswa bukan merupakan sutau suatu
tujuan.
|
Siswa menilai dirinya sendiri menajadi suatu tujuan.
|
6.
|
Yang mendapatkan perhatian dalam penilaian hanya
pencapaian.
|
Yang mendapatkan perhatian dalam penialain meliputi
kemajuan, usaha, dan pencapaian.
|
7.
|
Terpisah antara kegiatan pembelajaran, testing dan
pengajaran.
|
Terkait erat antara kegiatan penilaian, pengajaran dan
pembelajaran.
|
2.9
Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio
Setiap konsep atau model penilaian tentu ada
kelebihan dan kekurangannya. Begitu juga dengan penilaian portofolio. Adapun
kelebihan penilaian portofolio sebagai berikut:
1.
Dapat melihat pertumbuhan dan
perkembangan kemampuan peserta didik dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back
dan refleksi diri.
2.
Membantu guru melakukan
penilaian secara adil, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan tanpa
mengurangi kreatifitas peserta didik.
3.
Mengajak peserta didik untuk
belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas
maupun diluar kelas dalam rangka implementasi program pembelajaran.
4.
Meningkatkan peran serta
peserta didik secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan penilaian.
5.
Memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan mereka.
6.
Dapat digunakan untuk menilai
kelas yang heterogenantara peserta didik yang pandai dan kurang pandai.
Sedangkan kekurangan dari penilaian portofolio
diantaranya sebagai berikut:
1.
Membutuhkan
waktu dan kerja ekstra.
2.
Penilaian portofolio dianggap
kurang reliable dibandingkan dengan bentuk penilaian yang lain.
3.
Ada kecenderungan guru hanya
memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses penilaian kurang mendapat
perhatian.
4.
Tidak tersedianya kriteria
penilaian yang jelas.
5.
Penilaian portofolio masih
relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan pesesrta didik yang belum
mengetahui dan memahaminya.
6.
Sulit dilakukan terutama menghadapi
ujian dalam skala nasional.
7.
Dapat Menjebak pesrta
didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap dan detail.[5]
Contoh format untuk siswa dan guru sebagai berikut :[6]
MATA PELAJARAN
: …………….
NILAI
|
AKHIR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
|
|
|
NAMA : ……….
KELAS : ……….
ALAMAT : ………..
NO
|
Hari/tgl
|
Jenis kegiatan
|
teknologi
|
tanggapan
|
paraf
|
1
|
Senin
12-03-2012
|
Membaca Koran/ mjalah/tabloid
|
-
|
Terjadi disintegrasi bangasa
|
|
2
|
Selasa
13-03-2012
|
Wawancara dengan orang tua,
tokoh masyarakat/agama
|
Tape recorder
|
Baru pertama kali melakukan
wawncara, dan hasilnya memuaskan
|
|
3
|
senin
19-03-2012
|
Diskusi dengan teman sekelas
|
-
|
|
|
4
|
Sabtu
24-03-2012
|
Mengikuti lomba pidato/debat
antar sekolah
|
-
|
Masuk semi final
|
|
5
|
Minggu
25-03-2012
|
Mengikuti kegiatan lingkungan
keluarga, yaitu…
|
-
|
Lebih sadar akan pentingnya
disiplin
|
|
FORMAT PORTOFOLIO
PENILAIAN/ASESMEN
(PEDOMAN GURU)
NILAI
|
AKHIR
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|
|
|
|
|
|
NAMA : ………
KELAS : ……….
ALAMAT : ……….
no
|
Aktivitas siswa
|
Aspek penilaian
|
nilai
|
Tanda tangan
|
ket
|
|
siswa
|
guru
|
|||||
1.
|
·
Mencari isu di masyarakat
yang membutuhkan penanganan dengan segera
·
Membuat laporan penelitian/
tugas
·
Mempresentasikan hasil
·
Mengobservasi masalah secara
langsung melalui berbagai sumber
|
Signitifikasi :
Berapa besar tingkat maknaan
yang dilakukan siswa berkaitan dengan mata pelajaran
Pemahaman :
Seberapa besar tingkat
pemahaman siswa terhadap tugas yang diberikan
Argumentasi :
Seberapa besar alas an yang dikemukakan siswa terhadap aktifitas
yang dilakukan
Kejelasan :
·
Terorganisir dengan baik
·
Tertulis dengan baik
|
|
|
|
|
Catatan : Format yang dibuat sebagai
contoh, guru bersama siswa dapat membuat sesuai dengan situasi, kondisi, dan
kemampuan serta lingkungan belajarnya
BAB III
PENUTUP
Penilaian portofolio sebagai suatu
penilaian model baru yang diterapkan di Indonesia sejak kurikulum 2004 tentu
mempunyai maksud dan tujuan tertentu, yaitu untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia.
Pada hakikatnya tujuan penilaian
portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada orang tua tentang
perkembangan peserta didik secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen yang
akurat.Sedangkan
penilaian portofolio berfungsi untuk mengetahui perkembangan pengetahuan siswa. Jenis portofolio dilihat
dari sistem, dapat dibagi menjadi dua, yaitu portofolio proses dan portofolio
produk.
Menurut S.Surapranata dan M.Hatta
(2004) prinsip penilaian portofolio, yaitu: penciptaan budaya mengajar, refleksi bersama,
serta proses dan hasil. Penilaian portofolio memiliki kelebihan
dan kekurangannya. Adapun kelebihan penilaian portofolio yaitu mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap
apa yang telah mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka
implementasi program pembelajaran. Sedangkan
kekurangan dari penilaian portofolio yaitu penilaian
portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan pesesrta
didik yang belum mengetahui dan memahaminya
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2012. Penilian Portofolio. http:///G:/makalah-penilaian-portofolio.htmlakses
tanggal 15 Maret 2012.
Arifin,Zainal.2009.Evaluasi Pembelajaran.Bandung;PT. Remaja
Rosda Karya
Badarudin.2012. Penilaian Portofolio.http://ayahalby.wordpress.com/penilaian-portofolio/ Akses tanggal 20 Februari 2012
Budimansyah, Dasim. 2002. Model Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio. Bandung: Genesindo.
Fajar,Arnie.2004.Portofolio.Bandung;PT. Remaja
Rosdakarya.
Sahudi.2012. Fungsi dan tujuan Penilaian Portofoliohttp://id.shvoong.com/-fungsi-dan-tujuan-penilaian-portofolio/#ixzz1n1ZCgrRE akses tanggal 14 Maret 2012.
Nitko, A.J. 1995. Educational
Assessment Of Students (2nd Ed.). Englewood Cliffs, NJ: Merrill.
Puckett, M.B. & Black, J.K. 1994.Authentic Assessment Of The Young Child.
New York: Macmillan College.
Widoyoko, Eko putro.2009. Evaluasi
Program Pembelajaran.Yogyakarta : Pustaka Pelajar
[2]Sahudi.2012. Fungsi dan tujuan
Penilaian Portofoliohttp://id.shvoong.com/
-fungsi-dan-tujuan-penilaian-portofolio/#ixzz1n1ZCgrRE
[4]Eko putro Widoyoko,.Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar 2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar